Monday, August 15, 2005

Breastfeeding Father


Pada prinsipnya, peran ayah adalah memberi dorongan dan bantuan kepada ibu.
Ada beberapa hal penting yang bisa diperankan oleh ayah :

Saat hamil

Membangun percaya diri
Dengan istri, bacalah buku-buku tentang pemberian ASI. Ini penting sekali untuk memberikan pemahaman yang benar tentang ASI, sehingga rasa percaya diri dapat ditumbuhkan. Ingat, percaya diri ibu akan menumbuhkan hormon yang berperan dalam produksi ASI. Semakin PD, semakin baik prospek produktivitas ASI. Sebagai catatan, 98% ibu dapat memproduksi ASI dengan cukup. Jadi, jangan percaya dengan pernyataan ASI kurang.

Memilih rumah bersalin Sayang Bayi
Pilihlah RB yang mempunyai fasilitas rawat gabung, dimana ibu dan anak dapt berada di kamar yang sama setiap saat. Tekankan pada dokter/bidan dan perawat bahwa anda hanya mau memberi ASI pada bayi, tanpa susu formula sama sekali. Pemberian susu formula akan menurunkan daya tahan tubuh bayi. Tentu saja IQ anak anda akan lebih tinggi dengan ASI rata-rata 8-10 poin. Ingat ASI yang putih keluar banyak biasanya setelah hari ketiga. Sebelumnya colostrum yang bernilai kesehatan tinggi akan keluar. Jangan khawatir kekurangan ASI pada masa ini, karena bayi memang belum membutuhkan banyak minum.

Setelah melahirkan
Biasanya ibu akan mengalami masa stress setelah melahirkan. Tunjukkan sikap positif saat ibu menyusui., misalnya dengan memijat punggung/pundak ibu. Selain itu, ayah bisa menyendawakan bayi setelah penyusuan. Saat bayi terbangun, ayah bisa memijat bayi. Pijatan bayi yang nyaman akan membuat bayi menyusui dengan baik dan banyak. Semakin sering payudara dihhisap, semakin banyak produksi ASI.
Jika Ayah dapat melakukan hal-hal diatas untuk mendukung proses penyusuan, itulah yang disebut dengan breastfeeding father. Susui bayi secara eksklusif (tanpa tambahan makanan minuman) selama 6 bulan. Berikan makanan pendamping setelah bayi berusia 6 bulan. Teruskan ASI hingga 2 tahun, tanpa susu formula.