Tuesday, April 13, 2010

Adab Sebelum Makan

Di antara adab sebelum makan adalah:

1. Niat yang Benar

Seharusnya seorang Muslim menghadirkan niat yang benar pada makanannya. Janganlah ia makan dengan niat hanya untuk melaksanakan kebiasaan sehari-hari yang berfungsi untuk menjaga kesinambungan hidup, atau hanya untuk merasakan kelezatan berbagai jenis makanan. Akan tetapi, hendaklah ia menyantap makanan dengan niat untuk mendapatkan kekuatan dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Ta'ala, menjaga kehidupan dan kesehatannya. Berkat adanya dua hal tersebut, maka amalan shalih dapat dilakukan dengan berkesinambungan. Dengan demikian, makan menjadi sebuah ibadah yang dapat menghasilkan pahala. Sesungguhnya Rasulullah, pernah bersabda:

"Sesungguhnya segala amalan tergantung pada niat ..."


2. Berusaha Mencari Makanan yang Halal

Sesungguhnya Allah Ta'ala telah mengharamkan dan melarang menyantap makanan yang haram. Allah telah menetapkan hal itu sebagai sebab masuknya seseorang ke dalam Neraka.

Allah telah memerintahkan kepada kita agar memakan makanan yang halal dan baik.

Allah swt berfirman :

"Hai, Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih. Sesungguhnya A ku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Mu'minuun: 51)

Firman Allah swt :

"Hai, orang-orang yang beriman, makanlah dari rizki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah." (QS. Al-Baqarah: 172)


3. Tidak Makan ketika Perut masih Kenyang

Tidak sepantasnya seseorang makan sementara ia masih merasa kenyang. Sebab, hal ini termasuk perbuatan yang berlebihan dan dapat menggangu pencernaan serta dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, juga bertentangan dengan sunnah Nabi saw. Semoga Allah merahmati orang yang mengatakan:

اُجْعَلْغِذَاءَكَ ُلْ يَوْمٍ مَرَّةً ـ وَاحْذَرْ طَعَامًا قَبْلَ هَضْمِ طَعَامِ

jadikanlah kebiasaan makanmu satu kali dalam sehari dan jangan makan sebelum makanan di perutmu tercerna


4. Memenuhi Undangan Makan

Jika saudaramu mengundangmu untuk menghadiri jamuan makan, maka penuhilah undangan tersebut. Sebab, Rasulullah saw telah memerintahkan agar memenuhi undangan makan dan menjadikan hal itu sebagai hak seorang Muslim atas Muslim lainnya.

Beliau saw bersabda:

وَإُذَا دَعَاكَ قَأَجُبْهُ

"Dan jika kamu diundang maka penuhilah undangan tersebut."

Namun, semua itu dengan syarat tidak terdapat sesuatu yang diharamkan oleh syari'at pada undangan jamuan tersebut. Jika ada, maka tidak boleh menghadirinya karena di dalamnya terdapat kemunkaran, kecuali jika ia hadir untuk mengubah kemunkaran tersebut.


5. Tidak Makan dengan Menggunakan Bejana Emas dan Perak

Makan dengan menggunakan bejana emas dan perak ini merupakan perbuatan yang diharamkan Allah swt. Sebab, di dalamnya terkandung perbuatan yang berlebihan, pemborosan, serta sikap sombong atas nikmat yang ia dapatkan. Hal ini juga dapat membuat hati fakir miskin semakin menderita ketika melihat pemandangan tersebut.

Rasulullah saw bersabda:

الّذِي يَشْرَبُ فِيْ انِِيَةِ الْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِيْ بَطْنِهِ نَارَ جَهَنَّمَ

"Orang yang minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari perak, berarti ia telah menuangkan api Neraka Jahannam ke dalam perutnya."

Beliau saw juga bersabda:

لاَتَشْرَبُوْا فِيْ انِيَةِ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ , وَلاَ تَأْكُلُوْا فِيْ صِحَافِهَا , وَلاَ تَلْبَسُوْا الْحَرِيْرِ وَلاَ الِّيْبَجِ , فَإِنَّهُ لَهُمْ فِيْ الدّنْيَا , وَهُوَ لَكُمْ فِيْ الاخِرَةِ

"Janganlah kalian minum dengan bejana yang terbuat dari emas dan perak, jangan makan di piring dari emas dan perak, dan jangan memakai kain sutra tipis dan tebal! Sebab, benda tersebut untuk mereka (orang kafir) di dunia dan untuk kalian di akhirat nanti”


6. Mengajak Makan Orang yang Hadir

Di antara adab yang mulia ialah jika di sana ada orang lain yang hadir ketika makanan disuguhkan, maka wajib bagi orang-orang yang sedang makan untuk mengajaknya ikut serta makan bersama mereka. Sebab, kemungkinan orang itu juga ingin mencicipi hidangan tersebut atau mungkin ia sempat melihat ketika orang-orang sedang mengambil makanan. Jika tidak, berarti orang-orang yang sedang makan tersebut termasuk orang-orang yang pelit dan kikir.


7. Mengajak Pembantu untuk Ikut Makan atau Memberinya Makanan Tersebut

Mengajak dan memberi makan pembantu merupakan adab islami yang agung. Seorang pembantu yang menyiapkan dan menghidangkan makanan mungkin juga menginginkan makanan tersebut. Oleh karena itu, seharusnya ia juga diikutsertakan dalam menyantap hidangan tersebut, baik ikut duduk bersama para undangan atau disisihkan sebagian makanan itu untuknya.

Rasulullah saw bersabda:

إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ جَادِمُهُ بِطَعَامِهِ , قَدْ كَفَاهُ عِلاَجُهُ , وَدُخَانُهُ , فَلْيُجْلِسْهُ مَعَهُ , فَإِنْ لَمْ يُجْلِِسْهُ مَعَهُ فَلْيُنَاوِلْهُ أُكْلَةً أَوْ أُكْلَتَيْنِ

"Apabila pembantu salah seorang dari kalian datang menyuguhkan makanan hendaknya ia mengajaknya makan. Jika ia tidak mengajaknya makan bersamanya, maka berilah dia sesuap atau dua snap dari makanan tersebut karena dia telah memasaknya dan menghirup asapnya."

Sikap seperti ini akan membuat dirinya senang juga untuk menunjukkan kerendahan hati kepadanya.


8. Rendah Hati

Hendaknya seseorang bersikap rendah hati baik dari sikap duduk, dari jenis makanan, makan bersama fakir miskin, dan lain-lain.

Rasulullah saw , bersabda:

اَكُلُ كَمَا يَأْكُلُ العَبْدُ , وَأَجْلِسُ كَمَا يَحْلِسُ الْعَبْدُ

"Aku makan seperti seorang hamba makan dan duduk seperti seorang hamba duduk.”

Rendah hati merupakan sikap yang harus dimiliki oleh seorang Muslim dalam setiap keadaan, maka jangan sampai meninggalkannya, sebagaimana yang tercantum dalam sabda Rasulullah saw :

إِنَّ اللّهَ أَوْحَى إِلَيَّ أَنْ تَوَاضَعُوْا حَتَّى لاَ يَفَْرَ أَحَدٌعَلَى أَحَدٍ , وَلاَ يَبْغِيَ أَحَدٌ عَلَى أَحَدٍ

"Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian senantiasa bersikap rendah hati sehingga tidak ada seorang pun yang menyombongkan diri dan berbuat aniaya di hadapan orang lain."

Allah swt juga berfirman:

"... Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong." (QS. An-Nahl: 23)


9. Mengikutsertakan Tetangga untuk Mencicipi Makanan

Mengikutsertakan tetangga dilakukan dengan mengirim makanan kepadanya, terlebih lagi jika tetangganya tersebut orang miskin yang tidak pernah makan jenis makanan yang dikirimkan. Ini termasuk memenuhi hak dan menyenangkan hati tetangga serta menutup pintu masuk syaitan yang senantiasa berusaha menanamkan permusuhan dan kebencian di antara sesama manusia.

Nabi saw bersabda:

إِذَا طَبَخَ أَحَدُكُمْ قِدْرًا فَلْيُكْثِرْ مَرَقَهَا , ثُمَّا لِيُنَاوِلَ جَارَهُ مِنْهَا

"Apabila salah seorang kamu memasak makanan, maka perbanyaklah kuahnya, kemudian berikanlah sebagian kepada tetangga.”

Dalam hadits lain, Rasulullah saw bersabda:

يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ ! لاَتَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا وَلَوْ فِرْسِنَشَاةٍ

"Wahai, wanita Muslimah! Janganlah kalian meremehkan pemberian tetangga meskipun hanya berupa tulang kaki kambing.”

Ibnul Atsir berkata dalam an-Nihaayah: "Firsin adalah tulang hewan yang sedikit dagingnya, yakni tulang tapal unta dan tapal hewan lainnya. Kemudian, kata ini digunakan untuk mengungkapkan tulang kaki kambing. Adapun untuk kambing memiliki sebutan sendiri, yaitu zhalf…”

Sebagaimana yang dikatakan oleh para ulama bahwa maksud dari larangan ini adalah untuk memberi dorongan kepada kaum wanita agar tetap bersikap dermawan walaupun dengan memberi sesuatu yang bernilai rendah. Sebab, sedikit lebih baik daripada tidak sama sekali. Jangan sampai ia menganggap remeh tetangga sehingga ia enggan memberikan hadiah apa pun kepada tetangganya.

Rasulullah saw melarang perbuatan tidak mengikutkan tetangga untuk mendapatkan bagian makanan, jika tetangga tersebut orang fakir.

Rasulullah saw bersabda:



"Tidak disebut Mukmin orang yang kenyang perutnya sementara tetangga sebelah rumahnya kelaparan.”
10. Memasak Makanan untuk Teman-Teman dan Orang Banyak.

Ini termasuk adab yang dianjurkan dalam syari'at Islam. Di dalamnya terkandung realisasi rasa cinta dan kasih sayang di antara sesama.

Rasulullah saw bersabda:

أَفْشُوْا السَّلاَمَ , وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ , وَكُوْنُوْا إْخْوَانًا كَمَا أَمَرَكُمُ اللّهُ َزَّ َجَلَّ

"Sebarkanlah salam, berilah makan, dan jadilah kalian bersaudara sebagaimana yang diperintahkan Allah azza wa jalla “

Beliau juga pernah bersabda:

أَفْضَلُ الأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيْكَ المُؤْمِنِ سُرُوْرًا , أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنَا , أَوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا

"Sebaik-baik amalan adalah kamu membuat seorang Mukmin gembira, membayarkan utangnya, atau memberinya sepotong roti."
11. Tidak Berlebih-lebihan

Janganlah seseorang berlebihan dalam menghidangkan berbagai jenis makanan. Seseorang boleh membuat lebih dari satu jenis makanan, hanya saja yang terbaik adalah tidak berlebihan dalam menyajikan berbagai jenis hidangan. Bahkan, terkadang ada yang menyajikan lebih dari sepuluh jenis makanan. Ini yang disebut israf (berlebih-lebihan).

Allah swt berfirman:

"... Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raaf: 31)

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas secara marfu`:
"Orang yang tidak mempunyai hapalan al-Quran sedikitpun adalah seperti rumah kumuh yang mauh runtuh" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dari Ibnu Abbas (2914), ia berkata: hadits ini hasan sahih).

Rasulullah SAW memberikan penghormatan kepada orang-orang yang mempunyai keahlian dalam membaca al-Quran dan menghapalnya, memberitahukan kedudukan mereka, serta mengedepankan mereka dibandingkan orang lain.

Dari Abi Hurarirah r.a. ia berkata: Rasulullah SAW mengutus satu utusan yang terdiri dari beberapa orang. Kemudian Rasulullah SAW mengecek kemampuan membaca dan hapalan al-Quran mereka: setiap laki-laki dari mereka ditanyakan sejauh mana hapalan al-Quran-nya.
Kemudian seseorang yang paling muda ditanya oleh Rasulullah SAW : “Berapa banyak ayat al-Qur'an yang telah engkau hapal, hai fulan?” ia menjawab: aku telah hapal surah ini dan surah ini, serta surah al-Baqarah. Rasulullah SAW kembali bertanya: “Apakah engkau hapal surah al-Baqarah?” Ia menjawab: Betul. Rasulullah SAW bersabda: “Pergilah, dan engkau menjadi ketua rombongan itu!”. Salah seorang dari kalangan mereka yang terhormat berkata: Demi Allah, aku tidak mempelajari dan menghapal surah al-Baqarah semata karena aku takut tidak dapat menjalankan isinya.
Mendengar komentar itu, Rasulullah SAW bersabda:
“Pelajarilah al-Qur'an dan bacalah, karena perumpamaan orang yang mempelajari al-Qur'an dan membacanya, adalah seperti tempat bekal perjalanan yang diisi dengan minyak misik, wanginya menyebar ke mana-mana. Sementara orang yang mempelajarinya kemudia ia tidur –dan dalam dirinya terdapat hapalan Al Quran— adalah seperti tempat bekal perjalanan yang disambungkan dengan minyak misik" (Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2879), dan lafazh itu darinya.

Jika tadi kedudukan pada saat hidup, maka saat mati-pun, Rasulullah SAW mendahulukan orang yang menghapal lebih banyak dari yang lainnya dalam kuburnya, seperti terjadi dalam mengurus syuhada perang Uhud.
Rasulullah SAW mengutus kepada kabilah-kabilah; para penghapal al-Quran dari kalangan sahabat beliau, untuk mengajarkan mereka faridhah Islam dan akhlaknya, karena dengan hapalan mereka itu, mereka lebih mampu menjalankan tugas itu. Diantara sahabat itu adalah: tujuh puluh orang yang syahid dalam kejadian Bi`ru Ma`unah yang terkenal dalam sejarah. Mereka telah dikhianati oleh orang-orang musyrik.

Dari Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Penghapal al-Quran akan datang pada hari kiamat, kemudian al-Quran akan berkata:
Wahai Tuhanku, bebaskanlah dia, kemudian orang itu dipakaikan mahkota karamah (kehormatan), al-Quran kembali meminta: Wahai Tuhanku tambahkanlah, maka orang itu dipakaikan jubah kemuliaan. Kemudian al-Quran memohon lagi: Wahai Tuhanku, ridhailah dia, maka Allah SWT meridhainya.
Dan diperintahkan kepada orang itu: bacalah dan teruslah naiki (derajat-derajat surga), dan Allah SWT menambahkan dari setiap ayat yang dibacanya tambahan ni`mat dan kebaikan"(Hadits diriwayatkan oleh Tirmizi dan ia menilainya hadits hasan (2916), Ibnu Khuzaimah, al hakim, ia menilainya hadits sahih, serta disetujui oleh Adz Dzahabi (1/553).

Balasan Allah SWT di akhirat tidak hanya bagi para penghapal dan ahli al-Qur'an saja, namun cahayanya juga menyentuh kedua orang tuanya, dan ia dapat memberikan sebagian cahaya itu kepadanya dengan berkah al-Qur'an.
Dari Buraidah ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membaca al-Qur'an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari Kiamat, cahayanya seperti cahaya matahari, kedua orang tuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan), yang tidak pernah didapatkan di dunia, keduanya bertanya: mengapa kami dipakaikan jubah ini: dijawab: “karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari al- Qur'an”(Hadits diriwayatkan oleh Al Hakim dan ia menilanya sahih berdasarkan syarat Muslim (1/568), dan disetujui oleh Adz Dzahabi. Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya (21872) dan Ad-Darimi dalam Sunannya (3257)

Kedua orang itu mendapatkan kemuliaan Tuhan, karena keduanya berjasa mengarahkan anaknya untuk menghapal dan mempelajari al-Quran semenjak kecil. Dan dalam hadits terdapat dorongan bagi para bapak dan ibu untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk menghapal al-Quran semenjak kecil.

Ibnu Mas`ud berkata:
“Rumah yang paling kosong dan lengang adalah rumah yang tidak mengandung sedikitpun bagian dari Kitab Allah SWT ”( Diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Mas`ud secara Mauquf. Ia berkata: sebagian mereka memarfu`kannya, demikian juga dikatakan oleh Adz Dzahabi (1/566).

Dan pengertian kata “ashfaruha” adalah: yang paling kosong dari kebaikan dan berkah.
Al-Munziri meriwayatkan dalam kitab At-Targhib wa At Tarhib dengan kata: “ashghar al buyut” dengan ghain bukan fa. Dan maknanya adalah: rumah yang paling hina kedudukannya, dan paling rendah nilainya.

Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua…

Children Learn from What They Live With

Puisi anak karyaDorothy Low Nolte

Seorang Peneliti dari Jepang, Masaru Emoto telah berhasil menemukan efek kata-kata dan pikiran terhadap air. Air yang di ucapkan kata-kata yang positif akan membentuk butiran kristal yang sangat indah dan sempurna, sementara air yang diucapkan kata-kata yang negatif akan membentuk gumpalan buruk tak beraturan. Karena dalam tubuh kita dan anak kita memiliki kandungan air lebih dari 80% maka setiap kata yang kita ucapkan juga akan memberikan efek yang serupa pada anak kita;

Seorang Penulis Puisi Dorothy Low Nolte pernah menulis sebuah karya indah yang berjudul ”Children Learn from What They Live With”. Puisi ini ternyata tidak hanya sekedar puisi biasa melainkan sebuah maha karya yang telah dibuktikan kebenarannya oleh Masaru Emoto dan didedikasikan khusus untuk para orang tua diseluruh dunia..

Mari kita simak bersama gubahannya....

Jika anak anda banyak dicela maka;

Ia akanterbiasa menyalahkan orang lain.

Jika anak anda banyak dimusuhi maka;
Ia akan terbiasa menentang dan mendendam

Jika anak anda banyak ditakut-takuti maka;
ia akan selalu merasa cemas dan gelisah

Jika anak anda banyak dikasihani maka;
Ia akan terbiasa meratapi nasibnya

Jika anak anda selalu diolok-olok maka;
Ia akan menjadi rendah diri dan pemalu

Jika anak anda selalu dilingkupi oleh rasa iri maka;
Ia akan terbiasa merasa bersalah

Jika anak anda selalu dibohongi maka;
Ia akan terbiasa hidup dalam kepalsuan

Jika anak anda terlalu banyak ditolong maka;
Ia akan terbiasa hidup tergantung pada orang lain

Akan tetapi ...........
Jika anak anda banyak diberi pengertian maka;
Ia akan terbiasa menjadi penyabar

Jika anak anda banyak diberi dorongan maka;
Ia akan terbiasa untuk percaya diri

Jika anak anda banyak dipuji maka;
Ia akan terbiasa untuk menghargai orang lain

Jika anak anda selalu diterima oleh lingkungannya maka;
Ia akan terbiasa menyayangi dan mengasihi

Jika anak anda tidak banyak dipersalahkan maka;
Ia akan bangga menjadi dirinya sendiri

Jika anak anda banyak mendapatkan pengakuan maka;
Ia akan dengan pasti menetapkan tujuan hidupnya

Jika anak anda diperlakukan dengan jujur maka;
Ia akan terbiasa untuk berbuat benar

Jika anak anda diasuh dengan tidak berat sebelah maka;
Ia akan terbiasa untuk berbuat adil

Jika anak anda mengenyam rasa aman dirumah maka;
Ia akan terbiasa untuk mempercayai orang disekitarnya

Jika anak anda banyak diberi kesempatan maka;
Ia akan menjadi anak yang berani berekspresi dankreatif

Jika anak anda banyak diberi kepercayaan maka;
Ia akan menjadi anak yang mandiri.

Jika anak banyak mendapatkan cinta kasih maka;
Ia akan menjadi orang yang peduli dan penuh empati.

Batapa Indahnya duniaini....

Wahai para orang tua dimanapun anda berada.....

Sesungguhnya kitalah yang menentukan akan menjadi seperti apa wajah dunia ini melalui anak-anak kita tercinta....

Sumber : www.ayahkita.blogspot.com

Thursday, April 08, 2010

Hanya 3 hari dalam Hidup ini

Yang Pertama
HARI KEMARIN

Kamu tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.

Kamu tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.

Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan;

dan mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan kemarin.

Biarkan hari kemarin lewat;

Lepaskan saja...



Yang kedua:
HARI ESOK

Hingga mentari esok hari terbit,

Kamu tak tahu apa yang akan terjadi.

Kamu tak bisa melakukan apa-apa esok hari.

Kamu tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.

Esok hari belum tiba;

Biarkan saja...



Yang tersisa kini hanyalah :
HARI INI

Pintu masa lalu telah tertutup.

Pintu masa depan pun belum tiba.

Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini.

Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini

Bila kamu mampu memaafkan hari kemarin

Dan melepaskan ketakutan akan esok hari.



Hiduplah hari ini.
Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.


Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini...


Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat,
Meski mereka berlaku buruk pada kamu


Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini,
karena mungkin besok cerita sudah berganti.


Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pada
orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri kamu sendiri


Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu
Atau masa depan membuatmu bingung


Lakukan yang terbaik HARI INI !
Dan lakukan SEKARANG juga !

Ogy febry Adlha