Monday, November 24, 2008

Free Domain

Silahkan berurusan dengan pak Yunan ya....Terima kasih udah mampir...^_^

Saturday, November 15, 2008

Sinar Cahaya Ayat Kursi

Dalam sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yang duduk di atas pintu rumah. Tugasnya ialah untuk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan di hati isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah.
Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah sehingga Baginda mendengar jawaban salam dari isterinya. Di saat itu syaitan akan lari bersama-sama dengan salam itu.
Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:
1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi bila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.
2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dalam lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.
3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang, dia akan masuk syurga dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah SWT akan memelihara rumahnya dan rumah-rumah disekitarnya.
4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap-tiap shalat fardhu, Allah SWT menganugerahkan dia setiap hati orang yang bersyukur, setiap perbuatan orang yang benar, pahala nabi2, serta Allah melimpahkan rahmat padanya.
5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan baginya.
6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang, Allah SWT akan mengendalikan pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga mati syahid.
7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan niscaya Allah SWT berkenan memberi pertolongan kepadanya.
Dari Abdullah bin 'Amr r.a., Rasulullah S.A.W. bersabda, "Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat..."
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk Dunia-mu, utamakan SHOLAT dan ZAKAT untuk Akhirat-mu"
Subhanallah. ..

Bala Datang jika...

"Untuk renungan bersama. Semoga kita mendapat menafaat.
Ali bin Abi Thalib r.a, meriwayatkan daripada Rasulullah SAW bahawa beliau bersabda; “Apabila umat ku telah membuat lima belas perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka,
iaitu:
1.Apabila (Maghnam) harta milik umum atau negara hanya berkisar di kalangan elit tertentu
2. Apabila (aset) amanah dijadikan sebagai habuan diri (ghanimah)
3. Zakat dianggap sebagai beban hutang (diperniagakan)
4. (Kehendak) suami dikuasai oleh kehendak isteri (Queen Control)
5. Anak menderhakai ibunya
6. Tapi ia berbaik-baik (patuh) dengan (kehendak) kawannya
7. Ayahnya (pula) disingkir jauh
8. Rioh rendah dan kecoh di dalam masjid (atas sebab dunia)
9. Yang menjadi ketua sesuatu bangsa adalah orang yang fasiq (jahat dan derhaka kepada Allah)

10. Seseorang dimuliakan kerana (hendak menghindari) kejahatannya
11. Arak menjadi minuman lumrah
12. Sutera menjadi pakaian (golongan lelaki)
13. Golongan artis (biduan) disanjung-sanjung
14. Manakala muzik menjadi budaya pujaan
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat dan Ulama)



Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah (radioaktif dan gas beracun?) atau gempa bumi, tanah jerlus, manusia bertukar sifat (menjadi binatang) ..


Dalam hadith riwayat Abu Hurairah mengenai hal ini terdapat tambahan seperti berikut..."dan (Qazafan) tembakan, lontaran (bom?) serta tanda-tanda lain yang datang secara berturut-turut bagaikan butir manik yang terputus benangnya dan jatuh bertubi-tubi satu lepas satu”. (Hadith riwayat Tirmizi)

Friday, November 07, 2008

Diet a la Rasulullah SAW

Rupanya tanpa kita sadari, dalam makanan yang kita makan sehari-hari, kita tak boleh sembarangan. Hal inilah penyebab terjadinya berbagai penyakit antara lain penyakit kencing manis, lumpuh, sakit jantung, keracunan makanan dan lain-lain penyakit. Apabila anda telah mengetahui ilmu ini, tolonglah ajarkan kepada yang lainnya. Ini pun adalah diet Rasullulah SAW kita juga. Ustaz Abdullah Mahmood mengungkapkan, Rasullulah tak pernah sakit perut sepanjang hayatnya karena pandai menjaga makanannya sehari-hari. InsyaAllah kalau anda ikut diet Rasullullah ini, Anda takkan menderita sakit perut atau pun keracunan makanan.
Jangan makan SUSU bersama DAGING
Jangan makan DAGING bersama IKAN
Jangan makan IKAN bersama SUSU
Jangan makan AYAM bersama SUSU
Jangan makan IKAN bersama TELUR
Jangan makan IKAN bersama DAUN SALAD
Jangan makan SUSU bersama CUKA
Jangan makan BUAH bersama SUSU (Contoh: KOKTEL)
CARA MAKAN :
Jangan makan buah setelah makan nasi, sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.
Tidur 1 jam setelah makan tengah hari.
Jangan sesekali tinggal makan malam.
Barang siapa yg tinggal makan malam
dia akan dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan berganda.
Nampak memang sulit.. tapi, kalau tak percaya… cobalah…..
Pengaruhnya tidak dalam jangka pendek…. Akan berpengaruh bila kita sudah tua nanti.
Dalam Al-Quran juga melarang kita makan makanan darat bercampur dengan makanan laut. Nabi saw pernah mencegah kita makan ikan bersama susu. karena akan cepat mendapat penyakit. Ini terbukti oleh ilmuwan yang menemukan bahwa dalam daging ayam mengandung ion+ sedangkan dalam ikan mengandung ion-, jika dalam makanan kita ayam bercampur dengan ikan maka akan terjadi reaksi biokimia yang akan dapat merusak usus kita.
Al-Quran Juga mengajarkan kita menjaga kesehatan spt membuat amalan antara lain:
1. Mandi Pagi sebelum subuh, sekurang kurangnya sejam sebelum matahari terbit. Air sejuk yang meresap kedalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak. Kita boleh saksikan orang yang mandi pagi kebanyakan badan tak gemuk.
2. Rasulullah mengamalkan minum segelas air sejuk (bukan air es) setiap pagi. Mujarabnya Insya Allah jauh dari penyakit (susah mendapat sakit).
3. Waktu sholat subuh disunatkan kita bertafakur (yaitu sujud sekurang-kurangnya semenit setelah membaca doa). Kita akan terhindar dari sakit kepala atau migrain. Ini terbukti oleh para ilmuwan yang membuat kajian kenapa dalam sehari perlu kita sujud. Ahli-ahli sains telah menemui beberapa milimeter ruang udara dalam saluran darah di kepala yg tidak dipenuhi darah. Dengan bersujud maka darah akan mengalir keruang tersebut.
4. Nabi saw juga mengajar kita makan dengan tangan dan bila habis hendaklah menjilat jari.
5. Begitu juga ahli saintis telah menemukan bahwa enzyme banyak terkandung di celah jari jari, yaitu 10 kali ganda terdapat dalam air liur. (enzyme sejenis alat percerna makanan).Sabda Nabi saw, Ilmu itu milik Allah, barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan insyaAllah ..Allah akan menggandakan 10 kali kepadanya

Friday, October 31, 2008

When I born, I black
When I grow up, I black
When I go in Sun, I black
When I scared, I black
When I sick, I black
And when I die, I still black
And you white fellow
When you born, you pink
When you grow up, you white
When you go in sun, you red
When you cold, you blue
When you scared, you yellow
When you sick, you green
And when! You die , you gray
And you calling me colored?
This poem was nominated by UN as the best poem of 2006, Written by an African Kid

Monday, October 13, 2008

Agar Taubat di Terima

Memang manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Namun manusia yang terbaik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan dosa sama sekali, akan tetapi manusia yang terbaik adalah manusia yang ketika dia berbuat kesalahan dia langsung bertaubat kepada Alloh dengan sebenar-benar taubat. Bukan sekedar tobat sesaat yang diiringi niat hati untuk mengulang dosa kembali. Lalu bagaimanakah agar taubat seorang hamba itu diterima?

Syarat Taubat Diterima
Agar taubat seseorang itu diterima, maka dia harus memenuhi tiga hal yaitu:

(1) Menyesal, (2) Berhenti dari dosa, dan (3) Bertekad untuk tidak mengulanginya.

Taubat tidaklah ada tanpa didahului oleh penyesalan terhadap dosa yang dikerjakan. Barang siapa yang tidak menyesal maka menunjukkan bahwa ia senang dengan perbuatan tersebut dan menjadi indikasi bahwa ia akan terus menerus melakukannya. Akankah kita percaya bahwa seseorang itu bertaubat sementara dia dengan ridho masih terus melakukan perbuatan dosa tersebut? Hendaklah ia membangun tekad yang kuat di atas keikhlasan, kesungguhan niat serta tidak main-main. Bahkan ada sebagian ulama yang menambahkan syarat yang keempat, yaitu tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut. sehingga kapan saja seseorang mengulangi perbuatan dosanya, jelaslah bahwa taubatnya tidak benar. Akan tetapi sebagian besar para ulama tidak mensyaratkan hal ini.
Tunaikan Hak Anak Adam yang Terzholimi
Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak anak Adam, maka ada satu hal lagi yang harus ia lakukan, yakni dia harus meminta maaf kepada saudaranya yang bersangkutan, seperti minta diikhlaskan, mengembalikan atau mengganti suatu barang yang telah dia rusakkan atau curi dan sebagainya.
Namun apabila dosa tersebut berkaitan dengan ghibah (menggunjing), qodzaf (menuduh telah berzina) atau yang semisalnya, yang apabila saudara kita tadi belum mengetahuinya (bahwa dia telah dighibah atau dituduh), maka cukuplah bagi orang telah melakukannya tersebut untuk bertaubat kepada Alloh, mengungkapkan kebaikan-kebaikan saudaranya tadi serta senantiasa mendoakan kebaikan dan memintakan ampun untuk mereka. Sebab dikhawatirkan apabila orang tersebut diharuskan untuk berterus terang kepada saudaranya yang telah ia ghibah atau tuduh justru dapat menimbulkan peselisihan dan perpecahan diantara keduanya.

Nikmat Dibukanya Pintu Taubat
Apabila Alloh menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Alloh bukakan pintu taubat baginya. Sehingga ia benar-benar menyesali kesalahannya, merasa hina dan rendah serta sangat membutuhkan ampunan Alloh. Dan keburukan yang pernah ia lakukan itu merupakan sebab dari rahmat Alloh baginya.
Sampai-sampai setan akan berkata, “Duhai, seandainya aku dahulu membiarkannya. Andai dulu aku tidak menjerumuskannya kedalam dosa sampai ia bertaubat dan mendapatkan rahmat Alloh.” Diriwayatkan bahwa seorang salaf berkata, “Sesungguhnya seorang hamba bisa jadi berbuat suatu dosa, tetapi dosa tersebut menyebabkannya masuk surga.” Orang-orang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Dia menjawab, “Dia berbuat suatu dosa, lalu dosa itu senantiasa terpampang di hadapannya. Dia khawatir, takut, menangis, menyesal dan merasa malu kepada Robbnya, menundukkan kepala di hadapan-Nya dengan hati yang khusyu’. Maka dosa tersebut menjadi sebab kebahagiaan dan keberuntungan orang itu, sehingga dosa tersebut lebih bermanfaat baginya daripada ketaatan yang banyak.”

Penulis: Abu Hudzaifah Yusuf

Friday, October 10, 2008

Sepahit Madu

"Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tegas dan yakin. Tiba-tiba mata Fatimah merah, air mata mula bergelinang di kelopak bawah. "Tak sangka awak sudah beristeri! Awak jahat! Sanggup mempermainkan hati saya. Awak ingat saya tiada maruah? Hah!" pekik Fatimah dengan suara tersekat-sekat. Mata Fikri liar melihat kiri kanan, mungkin ada sesiapa yang memandang perlakuan dia dan Fatimah. Bukan takutkan pandangan manusia, tetapi lagak Fatimah langsung tidak selari dengan penampilannya. "Saya ingat kita lama berkawan, awak masih bujang. Tapi rupa-rupanya" Fatimah mula sebak. "Tak. Maksud saya""Sudah! Jangan bermulut manis lagi. Cukup!" potong Fatimah dengan kasar. "Awak nampak macam alim, tapi sanggup menipu saya. Dan awak sanggupmelamar saya menjadi isteri kedua awak. Awak ingat saya ni siapa?"suara Fatimah semakin tinggi, setinggi egonya.Fikri diam seribu bahasa. Dia sudah tahu `Fatimah' di sebalik Fatimah yang dia kenal selama ini. Fatimah bergegas dari situ sambil mengelap air mata dengan tudung labuhnya berwarna kuning. Dalam hatinya, Fikri seolah-olah menghinanya apabila memujuknya untuk bermadu. Fikri muram. Namun masih terselit kekecewaan di sudut hatinya. Kekasih hatinya belum bersedia rupa-rupanya. "Ada hikmah," bisik hati kecil Fikri, sekecil pandangannya terhadap Fatimah. Hujung minggu berjalan seperti biasa. Program-program dakwah menyibukkan jadual Fikri sebagai seorang muslim yang beramal dengan apa yang diyakininya. Duitnya banyak dihabiskan untuk memenuhi tuntutan dakwah yang seringkali memerlukan pengorbanan yang tidak berbelah bahagia. Namun, hatinya tegas dan yakin bahawa inilah jalannya. Jalan yang membawa dia menemui Tuhannya dengan hati yang tenang serta bahagia di hari kelak. Keyakinan serta keaktifan Fikri berdakwah sedikit sebanyak memenangi hati gadis-gadis dalam jemaahnya. Malah, Fikri dilihat sebagai calon suami yang bakal memandu keluarganya nanti ke arah memperjuangkan agama yang dianutinya sejak sekian lama. Sudah terlalu ramai muslimah yang menaruh hati padanya, namun, Fatimah terlebih dahulu rapat dan memenangi hati Fikri. Bagi Fatimah, Fikri seperti pelengkap kepada dirinya. Namun, hanya sehingga saat Fikri melamarnya menjadi isteri kedua. Fikri masih lagi aktif dalam dakwah meskipun hubungannya dengan Fatimah nampak seperti tiada jalan penyelesaian. Dia mahu berbaik dengan Fatimah, namun sikap Fatimah yang keras dan kurang memahami erti dakwah membantutkan usaha Fikri tersebut. Bagi Fatimah, Fikri tak ubah seperti lelaki lain.Gerak kerja dakwah Fikri berjalan seperti biasa. Siangnya ke hulu ke hilir memenuhi program serta amal jariah kepada masyarakat. Malamnya sibuk dengan mesyuarat dengan sahabat-sahabat seangkatannya. Fikri semakin percaya jalan dakwahnya, sama sekali dia tidak akan berganjak dari jalan ini hatta datang ancaman sebesar gunung sekalipun. Dia terlalu matang, jauh sekali daripada pemikiran pendakwah lain yang semudanya.Namun, Allah s.w.t. Maha Mengetahui lagi Maha Pemurah. Sekali lagi Dia menghantar seorang perempuan bagi menguji Fikri." sama ada dia menjadi pemangkin atau perencat bagi dakwah Fikri. Suatu petang dalam suatu program dakwah di sebuah madrasah, Fikri dikejutkan dengan luahan ikhlas dari sahabat lamanya, Nusaibah. Fikri sekali lagi gusar takut-takut Nusaibah tidak dapat menjadi sayap kiri perjuangannya selepas berumah tangga nanti. Isteri pertamanya sudah pasti membawa Fikri menemui Tuhannya, namun, Nusaibah yang kurang dikenalinya adakah sama seperti Fatimah atau tidak? Fikri bercelaru, tetapi tidak bermakna lamaran Nusaibah ditolak. Dia meminta sedikit masa untuk memikirkan keputusan tersebut. Setelah merisik pemikiran Nusaibah daripada beberapa sahabat terdekatnya, Fikri berjumpa dengan Nusaibah bertemankan sahabat baiknya. Dengan tegas dan yakin, sekali lagi Fikri mengulangi soalan yang pernah ditanya kepada Fatimah. "Awak sudi jadi isteri kedua saya?" tanya Fikri tanpa segan silu. "Sudi," jawab Nusaibah ringkas. "Er, betul ke ni?" tergagap Fikri menerima jawapan Nusaibah yangtenang dan yakin. Nusaibah mengangguk kepalanya sedikit. Langsung tiada rasa takut mahupun kecewa apabila lamaran sebagai isteri kedua yang dilafazkan oleh Fikri. "Kenapa saya?" tanya Fikri ingin tahu. "Saya ingin membantu gerak kerja dakwah awak," jawab Nusaibah yakintetapi sedikit malu. "Baiklah," jawab Fikri tersenyum. Akhirnya, Fikri dikurniakan sayap kiri yang sangat membantu dalam gerak kerja dakwahnya selama ini. Setelah seminggu mendirikan rumahtangga bersama Nusaibah, Fikri terasa dakwahnya semakin laju. Jadualnya senang, pakaiannya dijaga, makannya disedia. Malah, Nusaibah sangat membantu gerak kerja Fikri semampumungkin. Setiap kali turun ke lapangan untuk berdakwah, Fikri membawa Nusaibah untuk membantu kerja dakwah seadanya. Kadang-kala letih menyinggah Nusaibah. Suaminya terlalu kerap keluar berdakwah, seperti mesin yang tiada hayat. Namun, inilah yang dia yakini sebelum berkahwin dengan Fikri. Membantu suami melancarkan gerak kerja dakwah. Nusaibah juga berjaga-jaga takut dirinya pula yang menjadi pembantut atau penghalang dakwah suaminya. "Abang, saya nak tanya boleh?" sapa Nusaibah dalam kereta sewaktu dalam perjalanan ke sebuah program dakwah. "Ye sayang?" jawab Fikri sambil memandu. "Abang tak pernah pun bawa saya jumpa isteri pertama abang," luah Nusaibah yang sangat teringin berjumpa dengan madunya. "Dah sampai sana nanti, kita akan jumpa, " Fikri menoleh sedikit kearah Nusaibah, sambil tersenyum. "Yeke? Dia datang program tu rupanya," jawab Nusaibah riang. Hatinya berdebar ingin berjumpa madunya yang banyak membantu Fikri dalam gerak kerja dakwah. Di sudut kecil Nusaibah, dia merendah diri kerana usahanya membantu dakwah suaminya hanya sedikit berbanding dengan isteri pertama Fikri yang banyak membantu selama ini. Tidak hairanlah Fikri aktif dalam dakwah sebelum ini. "Kita dah sampai," Fikri membuka pintu keretanya sambil memegang beg berisi fail ditangannya. Fikri berdiri, mengadap ke arah sebuah khemah di hadapan masjid, lalu menoleh ke arah Nusaibah yang berdiri di sebelah kiri kereta. "Itu isteri pertama abang," Fikri menuding jari ke arah khemah tersebut. "Mana bang?" Nusaibah mengecilkan matanya, fokusnya mencari arah jari Fikri. "Tak nampak pun," Nusaibah meninggikan sedikit hadapan kakinya. "Siapa nama isteri pertama abang?" Nusaibah sangat berdebar. Fikri tersenyum lebar, memandang Nusaibah penuh tenang. "Perjuangan, " jawab Fikri.
***"Katakanlah (Wahai Muhammad): "Jika bapa-bapa kamu, dan anak-anak kamu, dan saudara-saudara kamu, dan isteri-isteri (atau suami-suami)kamu, dan kaum keluarga kamu, dan harta benda yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu bimbang akan merosot, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, - (jika semuanya itu) menjadi perkara-perkara yang kamu cintai lebih daripada Allah dan Rasul-Nya dan (daripada) berjihad untuk agama-Nya, maka tunggulah sehingga Allah mendatangkan keputusan-Nya (azab seksa-Nya); kerana Allah tidak akan memberipetunjuk kepada orang-orang yang fasik (derhaka).
"[QS At-Taubah 9:24]
(Oleh : Izzat Anwari bin Hasni)

Tuesday, October 07, 2008

Keistimewaan Wanita

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

* Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.

* Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

* Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.

* Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.

* Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

* Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya.

* Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

* Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki, dll Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA".
Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

* Benda yang mahal harganya akan dijaga dan dibelai sertadisimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

* Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

* Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan, ia perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

* Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

* Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki, yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

* Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: sholat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

* Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orangpergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata. Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita, kan Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan buatan mereka. (emansipasi a la western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan kita,maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar kita (kaum lelaki) berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu. Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak aki2 berlaku kaidah yang berbeda). Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd dan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu.

2,3 atau 3,2

"dan Allah telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu (QS.> 4:113)
Saya mengenal sosok Syafe'I adalah seorang yang rajin beribadah. Di sebuah masjid perkantoran di bilangan Jendral Sudirman Jakarta di mana saya sering bersilaturahmi. Kerap saya dapati Syafe'I selalu pada shaf pertama setiap kali shalat berjamaah dilangsungkan. Dia adalah seorang muslim yang taat, setidaknya itulah sosok yang saya kenal dari diri Syafe'i.
Syafe'I adalah seorang driver yang bekerja lebih dari 20 tahun membawa mobil seorang direktur utama sebuah perusahaan sekuritas di Jakarta. Hal yang membuat Syafe'I disukai dalam tugasnya ini antara lain karena sifatnya yang jujur, tidak banyak bicara dan loyal terhadap majikan. Amat sulit rasanya di zaman sekarang ini mencari seorang pegawai seperti Syafe'I yang setia mengemban tugas yang sama lebih dari 20 tahun. Hal yang menarik dari diri Syafe'I pun adalah sifat qanaah yang dimilikinya. Gak ngoyo, selalu merasa puas dengan anugerah yang Allah berikan untuk dirinya dan keluarga. Inilah manusia yang kaya pada hakikatnya. Ia senantiasa merasa cukup atas karunia Allah Swt. Tidak berharap lebih dari apa yang diberikan. Pagi itu Syafe'I hendak berangkat menuju rumah majikannya. Sebelum meninggalkan rumah, Syafe'I dilepas dengan sebuah keluhan yang meluncur dari mulut istrinya perihal biaya pendaftaran kuliah anak mereka sebesar Rp 8 juta. Sang istri meminta Syafe'I untuk mencari dana sebesar itu, paling tidak dengan cara meminjamnya terlebih dahulu. Kemudian akan dicicil dari penghasilan bulanan mereka yang pas-pasan. "Pak, tolong pinjam dulu kepada majikanmu dana untuk anak kita kuliah!" pinta istri Syafe'i. Namun Syafe'I tidak berkata sepatah pun menanggapi usulan istrinya. Ia sadar bahwa dana sebesar itu baginya akan membuat sulit hidup demi mengangsur cicilan. Apalagi bila dana itu dipinjam dari bossnya, pasti akan membuat hubungan menjadi tidak enak. Syafe'I lebih memilih mengadukan urusannya ini kepada Tuhan manusia, daripada harus diceritakan kepada sesama. Mulai sejak itu, banyak doa yang dipanjatkan Syafe'I kepada Allah Swt karena hajat anaknya yang ingin kuliah. Rupanya kepasrahan diri kepada Allah SWT menyelesaikan semua masalah. "Tidak ada masalah yang besar, semuanya kecil di mata Allah!" gumam Syafe'I membesarkan hati. Adegan pagi itu sama seperti hari-hari sebelumnya dalam karir Syafe'i. Ia tengah memegang kemudi mobil membawa majikannya ke kantor. Namun tiba-tiba pintu ijabah dan keberkahan Allah Swt mulai terbuka untuknya. Sang majikan tanpa angin tanpa hujan membuka bicara, "Syafe'I, nanti kalau sudah sampai ke kantor segera kamu ke divisi General Affair (bagian umum) ya…! Tanya sama mereka vendor dekorasi mana yang terbaik menurut mereka! Saya mau renovasi rumah yang di Kebayoran. Bila bagian GA sudah kasih nama vendornya, segera kontak mereka dan ajak untuk lihat rumah. Saya minta vendor itu untuk ajukan biaya renovasinya. Kalau sudah direnovasi saya mau jual rumah itu. Kamu paham gak…?" tanya sang majikan. "Saya paham, Pak!" sahut Syafe'I sigap. Syafei menuruti perintah atasannya. Vendor ia kontak dan diajaknya untuk melihat rumah majikan yang ada di bilangan Kebayoran. Usai melihat, mengukur dan meninjau rumah, vendor itu berjanji akan mengajukan penawaran biaya renovasi dalam beberapa hari. Dan betul seperti yang dijanjikan, akhirnya pengajuan renovasi rumah itu mereka buat dan dititip ke Syafei. "Boss, ini pengajuan renovasi rumah Kebayoran dari vendor kemarin…" kata Syafe'I kepada majikannya sebelum masuk ke dalam mobil. Majikannya membaca pengajuan anggaran renovasi di atas mobil. Baru beberapa menit membaca, sang majikan langsung berkomentar, "Kok mahal sekali ya…, masa hanya renovasi rumah begitu saja sampai menghabiskan dana lebih dari Rp 200 juta!" Mendengarnya Syafei menimpal, "Wah mahal betul ya boss…! Kalau boss gak setuju dengan penawaran vendor itu, saya punya teman pemborong yang kerjaannya bagus. Insya Allah harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari vendor tadi. Kalo boss masih ragu, semua material boss yang beli, nanti tinggal bayar jasa pengerjaannya saja" jelas Syafei. Sang majikan sudah kenal betul sifat dan watak Syafei. 20 tahun bekerja adalah bukti kejujuran dan loyalitas yang sudah tidak lagi diragukan. Tanpa banyak komentar sang majikan meminta Syafei mengajak temannya yang pemborong itu untuk merenovasi rumah. Benar saja…, renovasi rumah lewat pemborong teman akrab Syafei hanya memakan dana Rp 60 juta! Sang majikan senang, karena supirnya telah membuat efisiensi pengeluaran tidak kurang dari 140 juta rupiah. Kesenangan majikan itu terus berlanjut yang kemudian mempercayakan Syafei untuk menjual langsung rumah yang baru direnovasi tadi. Dalam perjalanan di atas mobil menuju kantor sang majikan berkata kepada Syafei, "Usai ngantar saya, tolong kamu pergi ke biro iklan. Pasang iklan untuk menjual rumah Kebayoran itu di media-media cetak. Kamu khan sudah tahu semua spesifikasi rumah... Kontak person di iklan itu kamu saja Syafei! Terus jangan lupa untuk cantumkan harga penjualan sebesar 2,3 milyar!!!" jelas sang majikan kepada Syafei. Syafei mengiyakan semua tutur majikannya. Seperti yang diminta beliau, usai mengantar ke kantor Syafei pun pergi ke biro iklan. Syafei tengah mengisi semua formulir yang perlu diisi di biro iklan. Dalam lembar formulir itu, ia sebutkan semua spesifikasi rumah majikannya berikut seluruh fasilitasnya. Tak lupa ia cantumkan nama dan nomer kontaknya sebagai contact person. Usai mengisi formulir iklan itu, maka lembar itu ia serahkan kepada petugas biro iklan. Petugas itu membacanya dan sejurus kemudian petugas itu melemparkan sebuah tanya kepada Syafei, "Pak harga jualnya mau dicantumkan gak?" "Oh iya, tolong cantumkan Mbak...!" sahut Syafei. "Berapa harga yang diminta?" kejar sang petugas. Tiba-tiba saja Syafei memegang keningnya dengan telapak tangan, tidak hanya itu dia mengusap-usap rambut kepala bagian belakang seperti orang kepusingan. "Celaka, aku lupa berapa harga yang diminta majikan...! 2,3 M atau 3,2 M ya?!" gumamnya. Terus terang Syafei malu untuk menanyakan hal itu kepada majikannya. Nanti disangka ia teledor dalam bekerja. Lama Syafei mengambil keputusan. Bahkan ia perlu keluar dari kantor biro iklan itu hanya untuk mondar-mandir memutuskan antara 2,3 atau 3,2 angka yang hendak dicantumkan. Setelah beberapa lama menimbang dan berdoa, tiba-tiba Allah Swt memberi ketenangan di hati Syafei untuk mengambil sebuah keputusan. "Aha... pasti 3,2 milyar!!! Lebih bagus 3,2 milyar dicantumkan daripada 2,3. Sebab kalau betul angka yang diminta majikan adalah 3,2 M sedangkan yang saya cantumkan 2,3 M maka pasti tekor 900 juta. Siapa yang mau nombokin...? !" gumam Syafei. Syafei pun masuk kembali ke kantor biro iklan sambil berujar, "Mbak, tolong cantumin harga jualnya sebesar 3,2 milyar!" Usai membayar dan menerima struk iklan, Syafei pun kembali ke tempat kerja majikannya. Keesokannya iklan tayang. Tak seperti diduga, 4 perusahaan mengontak Syafei di hari itu tanda berminat, dan yang paling hebat penawarannya adalah PT Djarum yang menyatakan minatnya tanpa menawar sedikitpun. Tentu saja ini adalah kabar gembira dari Syafei untuk majikannya. "Hari ini boss ada waktu gak ke notaris?! Alhamdulillah rumah di Kebayoran ada yang berminat. PT Djarum mau ambil rumah itu, hebatnya mereka gak pake nawar lagi" kalimat Syafei membuka pembicaraan di atas mobil. Sang majikan surprised mendengarnya, kemudian beliau bertanya kepada Syafei "Memangnya berapa harga yang kamu tawarkan ke mereka?" "Saya cuma kasih harga ke mereka seperti yang boss minta!" jelas Syafei. "Iya, saya tahu tapi berapa harga yang kamu lepas, Syafei?!" tanya sang majikan sekali lagi. "Mereka saya tawarin harga 3,2 milyar!" imbuh Syafei Degg...!, sang majikan kaget mendengar harga yang ditawarkan Syafei kepada pembeli. Padahal kemarin harga yang dia minta hanya 2,3 milyar bukannya 3,2 milyar. Seolah gak percaya, sang majikan menyediakan waktu untuk bertemu calon pembeli di notaris hari itu. Betul saja, rumah itu laku terjual dengan nilai 3,2 milyar rupiah. Subhanallah. .., Syafei sudah memberi keuntungan kepada majikannya sebanyak Rp 900 juta!!! Belum lagi efisiensi biaya renovasi rumah yang tidak kurang dari 140 juta rupiah. Sang majikan mengulum senyum tanda puas atas dedikasi Syafei. Usai dari kantor notaris, di atas mobil sang majikan berkata, "Nanti sampai di kantor bilang kepada sekretaris saya bahwa kamu disuruh saya untuk buat paspor ya! Gak usah pake nanya macam-macam, pokoknya kamu bikin paspor Syafei!" tegas majikannya. Syafei hanya menuruti perintah majikannya. Belakangan ia tahu bahwa ia mau diajak umrah sama majikannya sebagai syukuran atas penjualan rumah. Syafei mensyukuri karunia Allah Swt yang tak terduga ini. Beberapa hari lagi menjelang umrah, sang majikan berkata kepada Syafei dalam perjalanan pulang menuju rumah majikannya "Syafei, kita khan mau pergi ibadah umrah meninggalkan keluarga. Pantang bagi kita orang laki, kalau pergi jauh ninggalin rumah tapi gak nyisain bekal yang cukup buat keluarga yang ditinggal. Ini kebetulan ada rezeki. Jangan dilihat besar-kecilnya. Salam saya buat istri dan anak-anakmu! " Syafei menerima sebuah amplop putih cukup tebal dari majikannya. Ia berucap hamdalah dan berterima kasih atas pemberian itu. Usai mengantar majikan pulang, Syafei pun kembali pulang menuju rumahnya. Ia sampai di rumah. Dan amplop putih titipan majikan ia berikan kepada istrinya. Betapa terkejut sang istri begitu menghitung uang yang diberikan. Jumlah yang cukup banyak untuk sebuah keluarga supir seperti Syafei. Uang yang berada di amplop tersebut ternyata berjumlah 8 juta rupiah!!! Subhanallah. ..., angka tersebut rupanya sama seperti kebutuhan keluarga Syafei untuk biaya daftar anaknya kuliah. Namun yang lebih hebatnya lagi, rupanya Allah Swt malah mengundang Syafei untuk berangkat umrah menuju rumahNya lewat cara yang tidak pernah ia duga. Sungguh Allah maha tahu kebutuhan hamba-Nya, bahkan seringkali anugerahNya jauh lebih baik dari apa yang kita harapkan! Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman. (QS. 3:171)

Kaca Spion Andy Noya

Sejak bekerja saya tidak pernah lagi berkunjung ke Perpustakaan Soemantri Brodjonegoro di Jalan Rasuna Said, Jakarta . Tapi, suatu hari ada kerinduandan dorongan yang luar biasa untuk ke sana . Bukan untuk baca buku,melainkan makan gado-gado di luar pagar perpustakaan. Gado-gado yang duluselalu membuat saya ngiler. Namun baru dua tiga suap, saya merasa gado-gadoyang masuk ke mulut jauh dari bayangan masa lalu. Bumbu kacang yang duluingin saya jilat sampai piringnya mengkilap, kini rasanya amburadul. Padahalini gado-gado yang saya makan dulu. Kain penutup hitamnya sama. Penjualnyajuga masih sama. Tapi mengapa rasanya jauh berbeda? malamnya, soalgado-gado itu saya ceritakan kepada istri. Bukan soal rasanya yangmengecewakan, tetapi ada hal lain yang membuat saya gundah.Sewaktu kuliah, hampir setiap siang, sebelum ke kampus saya selalu mampir keperpustakaan Soemantri Brodjonegoro. Ini tempat favorit saya. Selain karenaharus menyalin bahan-bahan pelajaran dari buku-buku wajib yang tidak mampusaya beli, berada di antara ratusan buku membuat saya merasa begitu bahagia.Biasanya satu sampai dua jam saya di sana . Jika masih ada waktu, sayamelahap buku-buku yang saya minati. Bau harum buku, terutama buku baru,sungguh membuat pikiran terang dan hati riang. Sebelum meninggalkanperpustakaan, biasanya saya singgah di gerobak gado-gado di sudut jalan, diluar pagar. Kain penutupnya khas, warna hitam. Menurut saya, waktu itu,inilah gado-gado paling enak seantero Jakarta . Harganya Rp 500 sepiringsudah termasuk lontong. Makan sepiring tidak akan pernah puas. Kalau adauang lebih, saya pasti nambah satu piring lagi. Tahun berganti tahun. Dropout dari kuliah, saya bekerja di Majalah TEMPO sebagai reporter buku Apa danSiapa Orang Indonesia . Kemudian pindah menjadi reporter di Harian BisnisIndonesia . Setelah itu menjadi redaktur di Majalah MATRA. Karir sayaterusmeningkat hingga menjadi pemimpin redaksi di Harian Media Indonesia danMetro TV.Sampai suatu hari, kerinduan itu datang. Saya rindu makan gado-gado di sudutjalan itu. Tetapi ketika rasa gado-gado berubah drastis, saya menjadigundah. Kegundahan yang aneh. Kepada istri saya utarakan kegundahantersebut. Saya risau saya sudah berubah dan tidak lagi menjadi diri sayasendiri. Padahal sejak kecil saya berjanji jika suatu hari kelak saya punyapenghasilan yang cukup, punya mobil sendiri, dan punya rumah sendiri, sayatidak ingin berubah. Saya tidak ingin menjadi sombong karenanya.Hal itu berkaitan dengan pengalaman masa kecil saya di Surabaya . Sejakkecil saya benci orang kaya. Ada kejadian yang sangat membekas dan menjaditrauma masa kecil saya. Waktu itu umur saya sembilan tahun. Saya bersamaseorang teman berboncengan sepeda hendak bermain bola. Sepeda milik temanyang saya kemudikan menyerempet sebuah mobil. Kaca spion mobil itu patah.Begitu takutnya, bak kesetanan saya berlari pulang. Jarak 10 kilometer sayatempuh tanpa berhenti. Hampir pingsan rasanya. Sesampai di rumah sayalangsung bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. Upaya yang sebenarnyasia-sia. Sebab waktu itu kami hanya tinggal di sebuah garasimobil, di Jalan Prapanca. Garasi mobil itu oleh pemiliknya disulap menjadikamar untuk disewakan kepada kami. Dengan ukuran kamar yang cuma enam kaliempat meter, tidak akan sulit menemukan saya. Apalagi tempat tidur di manasaya bersembunyi adalah satu-satunya tempat tidur di ruangan itu. Tak lamakemudian, saya mendengar keributan di luar. Rupanya sang pemilik mobildatang. dengan suara keras dia marah-marah dan mengancam ibu saya. Intinyadia meminta ganti rugi atas kerusakan mobilnya.Pria itu, yang cuma saya kenali dari suaranya yang keras dan tidakbersahabat, akhirnya pergi setelah ibu berjanji akan mengganti kaca spionmobilnya. Saya ingat harga kaca spion itu Rp 2.000. Tapi uang senilai itu,pada tahun 1970, sangat besar. Terutama bagi ibu yang mengandalkanpenghasilan dari menjahit baju. Sebagai gambaran, ongkos menjahit baju waktuitu Rp 1.000 per potong. Satu baju memakan waktu dua minggu. Dalam sebulan,order jahitan tidak menentu. Kadang sebulan ada tiga, tapi lebih sering cumasatu. Dengan penghasilan dari menjahit itulah kami - ibu, dua kakak, dansaya - harus bisa bertahan hidup sebulan.Setiap bulan ibu harus mengangsur ganti rugi kaca spion tersebut. Setiapakhir bulan sang pemilik mobil, atau utusannya, datang untuk mengambil uang.Begitu berbulan-bulan. Saya lupa berapa lama ibu harus menyisihkan uanguntuk itu. Tetapi rasanya tidak ada habis-habisnya. Setiap akhirbulan, saat orang itu datang untuk mengambil uang, saya selalu ketakutan. Dimata saya dia begitu jahat. Bukankah dia kaya? Apalah artinya kaca spionmobil baginya? Tidakah dia berbelas kasihan melihat kondisi ibu dan kamiyang hanya menumpang di sebuah garasi?Saya tidak habis mengerti betapa teganya dia. Apalagi jika melihat wajah ibujuga gelisah menjelang saat-saat pembayaran tiba. Saya benci pemilik mobilitu. Saya benci orang-orang yang naik mobil mahal. Saya benci orang kaya.Untuk menyalurkan kebencian itu, sering saya mengempeskan ban mobil-mobilmewah. Bahkan anak-anak orang kaya menjadi sasaran saya. Jika musimlayangan, saya main ke kompleks perumahan orang-orang kaya. Saya menawarkanjasa menjadi tukang gulung benang gelasan ketika mereka adu layangan. Padasaat mereka sedang asyik, diam-diam benangnya saya putus dan gulungan benanggelasannya saya bawa lari. Begitu berkali-kali. Setiap berhasilmelakukannya, saya puas. Ada dendam yang terbalaskan.Sampai remaja perasaan itu masih ada. Saya muak melihat orang-orang kaya didalam mobil mewah. Saya merasa semua orang yang naik mobil mahal jahat.Mereka orang-orang yang tidak punya belas kasihan. Mereka tidak punya hatinurani.Nah, ketika sudah bekerja dan rindu pada gado-gado yang dulu semasa kuliahbegitu lezat, saya dihadapkan pada kenyataan rasa gado-gado itu tidak enakdi lidah. Saya gundah. Jangan-jangan sayalah yang sudah berubah. Hal yangsangat saya takuti. Kegundahan itu saya utarakan kepada istri. Dia hanyatertawa. ''Andy Noya, kamu tidak usah merasa bersalah. Kalau gado-gadolanggananmu dulu tidak lagi nikmat, itu karena sekarang kamu sudah pernahmerasakan berbagai jenis makanan. Dulu mungkin kamu hanya bisa makangado-gado di pinggir jalan. Sekarang,apalagi sebagai wartawan, kamu punya kesempatan mencoba makanan yangenak-enak. Citarasamu sudah meningkat,'' ujarnya. Ketika dia melihat sayatetap gundah, istri saya mencoba meyakinkan, "Kamu berhak untuk itu. Sebabkamu sudah bekerja keras." Tidak mudah untuk untuk menghilangkan perasaanbersalah itu. Sama sulitnya dengan meyakinkan diri saya waktu itu bahwatidak semua orang kaya itu jahat. Dengan karir yang terus meningkat dan gajiyang saya terima, ada ketakutan saya akan berubah. Saya takut perasaan sayatidak lagi sensisitif. Itulah kegundahan hati saya setelah makan gado-gadoyang berubah rasa. Saya takut bukan rasa gado-gado yang berubah, tetapisayalah yang berubah. Berubah menjadi sombong.Ketakutan itu memang sangat kuat. Saya tidak ingin menjadi tidak sensitif.Saya tidak ingin menjadi seperti pemilik mobil yang kaca spionnya sayatabrak. Kesadaran semacam itu selalu saya tanamkan dalam hati. Walau dalamkehidupan sehari-hari sering menghadapi ujian. Salah satunya ketika mobilsaya ditabrak sepeda motor dari belakang. Penumpang dan orang yang diboncengterjerembab. Pada siang terik, ketika jalanan macet, ditabrak dari belakang,sungguh ujian yang berat untuk tidak marah. Rasanya ingin melompat danmendamprat pemilik motor yang menabrak saya. Namun, saya terkejut ketikamenyadari yang dibonceng adalah seorang ibu tua dengan kebaya lusuh.Pengemudi motor adalah anaknya. Mereka berdua pucat pasi. Selain karenaterjatuh, tentu karena melihat mobil saya penyok. Hanya dalam sekian detikbayangan masa kecil saya melintas. Wajah pucat itu serupa dengan wajah sayaketika menabrak kaca spion.Wajah yang merefleksikan ketakutan akan akibat yang harus mereka tanggung.Sang ibu, yang ecet-lecet di lutut dan sikunya, berkali-kali meminta maafatas keteledoran anaknya. Dengan mengabaikan lukanya, dia berusahameluluhkan hati saya. Setidaknya agar saya tidak menuntut ganti rugi.Sementara sang anak terpaku membisu. Pucat pasi. Hati yang panas segeraluluh. Saya tidak ingin mengulang apa yang pernah terjadi pada saya. Sayatidak boleh membiarkan benih kebencian lahir siang itu. Apalah artinya mobilyang penyok berbanding beban yang harus mereka pikul.Maka saya bersyukur. Bersyukur pernah berada di posisi mereka. Dengan begitusaya bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Setidaknya siang itu saya tidakingin lahir sebuah benih kebencian. Kebencian seperti yang pernah sayarasakan dulu. Kebencian yang lahir dari pengalaman hidupyang pahit.
Refleksi:Mengapa harus sombong dengan kekayaan yang kita miliki, karena kekayaantiada berguna sama sekali, lebih baik menghidupkan lagi rasa toleransi yangada pada diri untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Monday, September 29, 2008

Skenario Terbaik


Di Karangayu, sebuah desa di Kendal, Jawa Tengah, hiduplah seorang ibu penjual tempe. Tak ada pekerjaan lain yang dapat dia lalukan sebagai penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dari bibirnya. Ia jalani hidup dengan riang. "Jika tempe ini yang nanti mengantarku ke surga, kenapa aku harus menyesalinya..." demikian dia selalu memaknai hidupnya.Suatu pagi, setelah shalat subuh, dia pun berkemas. Mengambil keranjang bambu tempat tempe , dia berjalan ke dapur. Diambilnya tempe-tempe yang diletakkan di atas meja panjang. Tapi, deg! dadanya gemuruh. Tempe yang akan dia jual, ternyata belum jadi. Masih berupa kacang, sebagian berderai, belum disatukan ikatan- ikatan putih kapas dari peragian. Tempe itu masih harus menunggu satu hari lagi untuk jadi. Tubuhnya lemas. Dia bayangkan, hari ini pasti dia tidak akan mendapatkan uang, untuk makan, dan modal membeli kacang, yang akan dia olah kembali menjadi tempe . Di tengah putus asa,terbersit harapan di dadanya. Dia tahu, jika meminta kepada Allah, pasti tak akan ada yang mustahil. Maka, ditengadahkan kepala, dia angkat tangan,dia baca doa. "Ya Allah, Engkau tahu kesulitanku. Aku tahu Engkau pasti menyayangi hamba-Mu yang hina ini. Bantulah aku ya Allah, jadikanlah kedelai ini menjadi tempe . Hanya kepada-Mu kuserahkan nasibku..."Dalam hati, dia yakin, Allah akan mengabulkan doanya. Dengan tenang, diatekan dan mampatkan daun pembungkus tempe . Dia rasakan hangat yangmenjalari daun itu. Proses peragian memang masih berlangsung. Dadanya gemuruh. Dan pelan, dia buka daun pembungkus tempe . Dan... dia kecewa. Tempe itu masih belum juga berubah. Kacangnya belum semua menyatu oleh kapas-kapas ragi putih. Tapi, dengan memaksa senyum, dia berdiri. Dia yakin, Allah pasti sedang "memproses" doanya. Dan tempe itu pasti akan jadi.Dia yakin, Allah tidak akan menyengsarakan hambanya yang setia beribadah seperti dia. Sambil meletakkan semua tempe setengah jadi itu ke dalam keranjang, dia berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu tak pernah ada yang mustahil bagi-Mu.Engkau Maha Mengetahui, bahwa tak ada yang bisa aku lakukan selain berjualan tempe . Karena itu ya Allah, jadikanlah. Bantulah aku, kabulkan doaku..."Sebelum mengunci pintu dan berjalan menuju pasar, dia buka lagi daun pembungkus tempe . Pasti telah jadi sekarang, batinnya. Dengan berdebar, dia intip dari daun itu, dan... belum jadi. Kacang itu belum sepenuhnya memutih. Tak ada perubahan apa pun atas ragian kacang tersebut. "Keajaiban Tuhan akan datang... pasti," yakinnya. Dia pun berjalan ke pasar. Disepanjang perjalanan itu, dia yakin, "tangan" Tuhan tengah bekerja untuk mematangkan proses peragian atas tempe-tempenya. Berkali-kali dia memanjatkan doa...
berkali-kali dia yakinkan diri, Allah pasti mengabulkan doanya. Sampai di pasar, di tempat dia biasa berjualan, dia letakkan keranjang-keranjang itu. "Pasti sekarang telah jadi tempe !"batinnya. Dengan berdebar, dia buka daun pembungkus tempe itu, pelan-pelan. Dan... dia terlonjak. Tempe itu masih tak ada perubahan. Masih sama seperti ketika pertama kali dia buka di dapur tadi. Kecewa, airmata menitiki keriput pipinya. Kenapa doaku tidak dikabulkan? Kenapa tempe ini tidak jadi? Kenapa Tuhan begitu tidak adil? Apakah Dia ingin aku menderita? Apa salahku? Demikian batinnya berkecamuk.Dengan lemas, dia gelar tempe-tempe setengah jadi itu di atas plastik yang telah dia sediakan. Tangannya lemas, tak ada keyakinan akan ada yang mau membeli tempenya itu. Dan dia tiba-tiba merasa lapar...merasa sendirian. Tuhan telah meninggalkan aku, batinnya. Airmatanya kian menitik. Terbayang esok dia tak dapat berjualan... esok diapun tak akan dapat makan. Dilihatnya kesibukan pasar, orang yang lalulalang, dan "teman-temannya" sesama penjual tempe di sisi kanan dagangannya yang mulai berkemas. Dianggukinya mereka yang pamit, karena tempenya telah laku. Kesedihannya mulai memuncak. Diingatnya, tak pernah dia mengalami kejadian ini. Tak pernah tempenya tak jadi. Tangisnya kian keras. Dia merasa cobaan itu terasa berat...Di tengah kesedihan itu, sebuah tepukan menyinggahi pundaknya. Dia memalingkan wajah, seorang perempuan cantik, parobaya, tengah tersenyum, memandangnya. "Maaf Ibu, apa ibu punya tempe yang setengah jadi? Capek saya sejak pagi mencari-cari di pasar ini, tak ada yang menjualnya. Ibu punya??" Penjual tempe itu bengong. Terkesima. Tiba-tiba wajahnya pucat. Tanpa menjawab pertanyaan si ibu cantik tadi, dia cepat menadahkan tangan. "Ya Allah, saat ini aku tidak ingin tempe itu jadi. Jangan engkau kabulkan doaku yang tadi. Biarkan sajalah tempe itu seperti tadi, jangan jadikan tempe ..."Lalu segera dia mengambil tempenya. Tapi, setengah ragu, dia letakkan lagi."jangan-jangan, sekarang sudah jadi tempe ..." "Bagaimana Bu? Apa ibu menjual tempe setengah jadi?" tanya perempuan itu lagi. Kepanikan melandanya lagi. "Duh Gusti... bagaimana ini? Tolonglah ya Allah, jangan jadikan tempe ya?" ucapnya berkali-kali. Dan dengan gemetar, dia buka pelan-pelan daun pembungkus tempe itu. Dan apa yang dia lihat ?? Di balik daun yanghangat itu, dia lihat tempe yang masih sama. Belum jadi! "Alhamdulillah! "pekiknya, tanpa sadar. Segera dia angsurkan tempe itu kepada si pembeli. Sembari membungkus, dia pun bertanya kepada si ibu cantik itu. "Kok Ibu aneh ya, mencari tempe kok yang belum jadi?" "Oohh, bukan begitu, Bu.Anak saya, si Sulhanuddin, yang kuliah S2 di Australia ingin sekali makan tempe,asli buatan sini. Nah, agar bisa sampai sana belum busuk, saya pun mencari tempe yang belum jadi. Jadi,saat saya bawa besok, sampai sana masih layak dimakan. Ohh ya, jadi semuanya berapa, Bu?"Teman, ini kisah yang biasa bukan? Dalam kehidupan sehari-hari, kita acap berdoa, dan "memaksakan" Allah memberikan apa yang menurut kita paling cocok untuk kita. Dan jika doa kita tidak dikabulkan, kita merasa diabaikan, merasa kecewa. padahal, Allah paling tahu apa yang paling cocok untuk kita. Bahwa semua rencananya adalah sangat sempurna. Kisah sederhana yang menarik, karena seringkali kita pun mengalami hal yg serupa. Di saat kita tidak memahami ada hikmah di balik semua skenario yg Allah takdirkan.

Saturday, September 27, 2008

Tanda Tanda Lailatul Qadar

Lailatul Qadar merupakan satu malam yang mempunyai kelebihan lebihseribu bulan yang lain. Ini dapat kita lihat daripada apa yang telahdinukilkan oleh Allah di dalam al-Quran dalam surah al-Qadar. Begitujuga dengan apa yang telah diberitahukan oleh Rasulullah S.A.W dalambeberapa hadis yang sohih. Kita disuruh untuk menghidupkan malamlailatul qadar dan tidak membiarkannya berlalu begitu saja. RasulullahS.A.W telah bersabda dalam hadis muttafaq 'alaih daripada Abu Hurairahyang artinya : Sesiapa yang menghidupkan malam lailatul qadar penuhkeimanan dan keikhlasan akan diampun baginya dosa yang telah lalu.Menurut imam Fakhrurrazi bahwa Allah menyembunyikan malam lailatulqadar dari pengetahuan kita sebagaimana Dia menyembunyikan segalasesuatu yang lain. Dia menyembunyikan keredhaanNya pada setiapketaatan sehingga timbul dalam diri kita keinginan untuk melakukansemua ketaatan atau ibadat itu. Begitu juga Dia menyembunyikankemurkaanNya pada setiap perkara maksiat agar kita berhati-hati danmenjauhi segala maksiat dan tidak memilih antara dosa besar dan keciluntuk melakukannya kerana dosa kecil jika terus dilakukan secaraberterusan akan menjadi dosa besar jika kita tidak bertaubat danberusaha meninggalkannya. Dia menyembunyikan wali-waliNya agar manusiatidak terlalu bergantung kepada mereka dalam berdoa sebaliknyaberusaha sendiri dengan penuh keikhlasan dalam berdoa untukmendapatkan sesuatu daripadaNya kerana Allah menerima segala doa orangyang bersungguh-sungguh dan tidak mudah berputus asa. Diamenyembunyikan masa mustajab doa pada hari Jumaat supaya kita berusahasepanjang harinya. Begitulah juga Allah menyembunyikan penerimaantaubat dan amalan yang telah dilakukan supaya kita sentiasa istiqamahdan ikhlas dalam beramal dan sentiasa bersegera dalam bertaubat.Demikianlah juga dengan penyembunyian malam lailatul qadar agar kitamembesarkan dan menghidupkan keseluruhan malam Ramadhan dalammendekatkan diri kepadaNya bukan hanya sekadar menunggu malam lailatuqadar sahaja untuk beribadat dan berdoa. Tetapi inilah penyakit besaryang menimpa umat Islam yang menyebabkan malam-malam Ramadhan lesukerana mereka hanya menanti malam yang dianggap malam lailatul qadarsahaja untuk beribadat. Kerana mengejar kelebihan lailatul qadar yangmana kita tidak mengetahui masanya yang tertentu menyebabkan kitaterlepas dengan kelebihan Ramadhan itu sendiri yang hanya datangsetahun sekali.Antara tanda-tanda dalam mengetahui malam lailatul qadar adalahberdasarkan beberapa hadis di bawah :
1. Abi Ibnu Ka'ab telah meriwayatkan bahawa Rasulullah S.A.W telahbersabda mengenai lailatul qadar yang artinya : Sesungguhnya matahariyang keluar pada hari itu tidak begitu bercahaya (suram). - Hadisriwayat imam Muslim dalam kitab puasa -
2. Telah diriwayatkan daripada Nabi S.A.W bahawa baginda telahbersabda yang artinya : Sesungguhnya tanda-tanda lailatul qadar,bahawa malamnya bersih suci seolah-olah padanya bulan yang bersinar,tenang sunyi, tidak sejuk padanya dan tidak panas, tiada ruang bagibintang untuk timbul sehingga subuh, dan sesungguhnya tanda-tandanyamatahari pada paginya terbit sama tiada baginya cahaya seperti bulanmalam purnama tidak membenarkan untuk syaitan keluar bersamanya padahari itu. - Hadis riwayat imam Ahmad dengan isnad jayyid daripadaIbadah bin As-Somit -
3. Dalam Mu'jam At-Tobarani Al-Kabir daripada Waailah bin Al-Asqa'daripada Rasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Malam lailatulqadar bersih, tidak sejuk, tidak panas, tidak berawan padanya, tidakhujan, tidak ada angin, tidak bersinar bintang dan daripada alamatsiangnya terbit matahari dan tiada cahaya padanya(suram) .
4. Telah meriwayat Al-Barraz dalam musnadnya daripada Ibn Abbas bahawaRasulullah S.A.W telah bersabda yang artinya : Malam lailatul Qadarbersih tidak panas dan tidak pula sejuk.Qadhi 'Iyad telah mengatakan ada dua pendapat mengenai matahari yangterbit tanpa cahaya iaitu:1) Ia merupakan tanda penciptaan Allah SWT.2) Menunjukkan bahawa kerana terlalu banyak para malaikat yangberzikir kepada Allah pada malamnya dan mereka turun ke bumi yangmenyebabkan sayap-sayap dan tubuh mereka yang halus menutupi danmenghalangi matahari dan cahayanya.
Daripada hadis-hadis di atas bolehlah kita buat kesimpulan bahawaantara tanda-tanda lailatul qadar ialah :
a. Pada malamnya keadaan bersih dengan cuaca tidak sejuk dan tidak pula panas.
b. Malamnya tenang yang mana terang dan angin tidak bertiupsebagaimana biasa dan awan agak nipis.
c. Malamnya tidak turun hujan dan bintang pula tidak bercahayaseolah-olah tidak timbul.
d. Pada siangnya pula matahari terbit dalam keadaan suram.
__._,_.___

Wednesday, September 17, 2008

Tuesday, January 15, 2008

Supernova

Foto Supernova dari teleskop Huble berbentuk seperti bunga mawar.
Sesuai dengan dalilnya :
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar seperti (kilapan) minyak. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
(QS. Ar Rahman : 37-38)

Saturday, January 12, 2008

Big Bang

Proses terciptanya galaksi melalui sebuah ledakan besar.
sesuai dengan dalil dibawah ini :
'Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah sesuatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman ?'
(QS. Al Anbiya : 30)

Thursday, January 10, 2008

1 Muharram 1429 H

Selamat mengisi tahun baru ini dengan segala kebaikan
Insya Allah lebih baik dari tahun yang lalu
Dan insya Allah tahun lalu selalu menjadi pelajaran berharga bagi kita semua
...amiyn ya Robbal'alamiyn...