Tatkala masih kecil imam bukhori ini buta. Maka ibunya yang sholehah ini, yang telah menyiapkan anaknya untuk agama, beliau tiap malam terus menangis berdoa mohon kesembuhan bagi anaknya. Sampaikan akhirnya ibunya ini Allah takdirkan mimpi bertemu Ibrahim AS, dan menyampaikan bahwa doa ibu imam bukhori ini sudah diterima Allah Swt, anaknya akan segera sembuh. Maka memang betul ke esokan harinya ini, Imam Bukhori sudah mampu melihat, bahkan Allah beri banyak kelebihan berupa daya ingat dalam menghafal. Sekali lihat saja bisa langsung ingat dan hafal sepanjang hidupnya. Sehingga setiap kali kita baca Hadits Imam Bukhori ini, maka pahalanya akan didapati oleh ibunya juga. Selama Kitab Hadits Imam Bukhori ini masih dibaca orang-orang maka pahalanya ini akanterus mengalir kepada ibunya imam bukhori. Sampai kapan ? sepanjang masa sampai dengan kiamat, selama masih di baca, maka ibunya akan terus kebagian mendapat kiriman pahala. Ibunya Imam Bukhori ini bukan orang terkenal, tidak ada yang tahu, akan tetapi ibunya terus mendapatkan pahala hingga hari ini sampai batas waktu yang Allah saja yang tahu kapan.
Kisah Imam Sofyan As Tsauri Rah.A :
Waktu umur 8 tahun, ibunya mengirimnya ke pesantren. Dalam keadaan miskin dan janda ibunya tidak bisa memberinya biaya yang banyak atau bekal yang cukup. Maka setelah mengantarkannya, ibunya hanya bisa meninggalkannya di pesantren lalu langsung pulang. Beberapa tahun telah berlalu hingga 12 tahun kemudia, Sofyan As Tsauri pulang untuk menemui ibunya. 12 tahun tidak berjumpa untuk ibu dan anak merupakan kerinduan yang sangat laur biasa, perpisahan yang lama sekali bagi orang tua dan anaknya. Namun ketika Sofyan mengetuk rumah ibunya :
Ibunya bertanya : “Siapa itu diluar ?”
Sofyan As Tsauri : “Wahai ibu ini adalah aku sofyan, tolong bukakan pintunya, aku sudah rindu sekali ingin jumpa.”
Ibunya : “Aduhai apakah itu engkau Sofyan anakku.”
Sofyan As Tsauri : “Betul ibu ini adalah aku, Sofyan, anakmu, lekas bukakan pintunya, aku sudah rindu ingin bertemu dengan ibu.”
Lantas ibunya menjawab : “ Wahai Sofyan, kamu sudah 12 tahun belajar agama, kamu pasti sudah paham betul hukum-hukum agama. Kamu pasti sudah tahu betul bahwa sesuatu yang sudah di hibahkan tentunya tidak boleh ditarik kembali. Ketahuilah bahwa aku sudah hibahkan dirimu untuk agama, aku tidak akan tarik kembali. Jadi tidak usahlah kita berjumpa di dunia ini, pertemuan kita nanti Insya Allah di surga.”
12 tahun berpisah, ada kesempatan bertemu, itu juga di korbankan, sehingga asbab pengorbanan ini Allah angkat derajat Imam Sofyan As Tsauri Rah. A. Hingga pada hari ini namanya, Ilmunya, masih disebut-sebut dan digunakan. Itulah keberkahan dari seorang wanita sholehah yang bisa menjadi asbab kesholehan anaknya.