Sahabat Hikmah...
Proses pencarian Tuhan oleh manusia adalah hal yang fitrah.
Sesungguhnya setiap manusia pasti membutuhkan keyakinan siapa Tuhan yang sebenarnya.
Seorang Muslim sekalipun yang tidak mempunyai keyakinan kebenaran Tuhannya,
maka kebutuhan yang paling fitrahnya belum terpenuhi.
Dan selama itu pula dia tidak akan LURUS hidupnya.
Buat orang yang memahami fitrahnya, dia akan terus mencari kebenaran Tuhannya.
Dia tidak akan puas bila belum menemukan Tuhannya yang sebenarnya.
Karena Tuhan adalah Pencipta dan Penguasa Alam Semesta.
Tetapi manusia mempunyai keterbatasan dalam mencari Tuhannya.
Manusia butuh PETUNJUK dari Tuhan yang sebenarnya.
Hal ini pernah terjadi dalam proses pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim.
Dalam Al-Qurán Surat Al-Anám 75-79
“Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Ibrahim tanda-tanda kekuasaan Kami yang terdapat di langit dan di bumi, agar ia termasuk orang-orang yang yakin. Ketika malam telah gelap, ia menatap sebuah BINTANG seraya berkata, inilah Tuhanku. Namun ketika bintang tenggelam iapun berkata, aku tak suka kepada sesuatu yang lenyap (untuk dipertuhankan). Kemudian ketika ia memperhatikan BULAN terbit ia berkata, inilah Tuhanku. Tetapi setelah bulan itu terbenam iapun berkata, sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi petunjuk padaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat. Kemudian ketika ia menatap MATA HARI terbit iapun berkata, inilah Tuhanku. Bukankah ia lebih besar? Tatkala matahari terbenam akhirnya ia berkata: Hai kaumku, sesungguhnya aku telah melepaskan diri dari apa yang telah kamu persekutukan (menyembah patung). Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi sebagai agama yang benar dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”(Q.S.Al-Anáam 75-79).
Demikianlah proses turunnya hidayah Tuhan kepada seorang hambanya Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang merupakan titik temu antara pencarian manusia terhadap Tuhan melalui akalnya (dengan melihat ayat kauniyah) dengan petunjuk Tuhan melalui wahyunya (ayat qauliyah). Itulah sebabnya setelah Nabi Ibrahim menemukan Tuhannya melalui pencarian akalnya, iapun menyadari bahwa “Jika sekiranya Tuhan tidak menunjuki diriku dalam aku mencari Dia, niscaya aku tergolong orang-orang yang sesat” (Q.S.Al-Anáam 77).
"(Dialah Allah) Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (QS Al Mulk :3-4)
Salah dalam menemukan Tuhan yang sebenarnya,
Atau dia tidak peduli adanya Tuhan dan menuhankan hawa nafsunya..
akan menyebabkan dia menderita di dunia dan akhirat.
Karena menemukan Tuhan yang sebenarnya adalah kebutuhan FITRAH manusia.
Dalam pencarian Tuhan yang sebenarnya kita membutuhkan HATI, PENGLIHATAN DAN PENDENGARAN.
Barangsiapa yang tidak mau menggunakan anugerah Tuhan tersebut, maka dia akan tersesat.
Dan dia melalaikan ketiga anugerah tersebut untuk mencari Tuhan yang sebenarnya.
Dan barangsiapa yang menggunakan anugerah Tuhan tersebut maka dia akan selamat.
”Telah Kami penuhi isi neraka jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, yaitu mereka yang mempunyai hati tapi tak pernah digunakan untuk memikirkan ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tak digunakan untuk memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah dan mereka mempunyai telinga tak digunakan untuk mendengarkan firman-firman Allah. Mereka laksana binatang bahkan lebih rendah dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lalai. ”(Q.S.Al-A’raf 179)
Dan proses pencarian Tuhan akan sampai dengan membaca (iqra').
Itulah mengapa ayat yang pertama diturunkan kepada Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam adalah perintah untuk membaca (iqra') dengan menyebut nama Tuhan baik membaca alam atau kalam.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS Al 'Alaq : 1-5)
Dan pencarian Tuhan akan ditemukan kepada orang-orang yang kritis dan logis.
Orang-orang seperti ini tidak terpengaruh dengan lingkungan dan opini.
Kita lihat Nabi Ibrahim 'alaihi salam yang lahir dari ayahnya yang pembuat berhala.
Tetapi dia tidak serta mengikuti apa yang dibawa oleh nenek moyangnya.
Demikian juga Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam yang dibesarkan oleh kakek dan pamannya yang menyembah patung-patung selain menyembah Allah.
Dan setiap jiwa manusia secara FITRAH hanya mengakui bahwa Allah lah satu-satunya Tuhannya.
Karena sebenarnya setiap manusia sudah bersyahadat di hadapan Allah, bahwa Allah-lah Tuhannya.
"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian (syahadat) terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lalai terhadap hal ini (keesaan Tuhan)", atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?" (QS Al A'raf :172-173)
Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia". (QS Al Ikhlash :1-4)
Itulah mengapa di tengah santernya isu Islam sebagai terosris, tetapi orang-orang yang KRITIS dan LOGIS di Inggris telah menemukan KEBENARAN Islam. Kita mendengar berita wanita-wanita intelektual Inggris memeluk Islam, diantaranya:
Lauren Booth, 43 tahun.
Dia adalah ipar mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Dia mengatakan sekarang memakai jilbab yang menutupi kepala setiap kali meninggalkan rumah. Ia juga mengaku melakukan shalat lima kali sehari dan mengunjungi masjid setempat kapanpun dia bisa. Lauren berprofesi sebagai wartawan dan penyiar televisi. Dia memutuskan untuk menjadi seorang Muslim enam minggu lalu setelah mengunjungi tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom. “Ini adalah Selasa malam, dan saya duduk dan merasa ini suntikan morfin spiritual, hanya kebahagiaan mutlak dan sukacita,” ujarnya.
Sebelum pergi ke Iran, ia mengaku telah tertarik pada Islam dan telah menghabiskan banyak waktu untuk bekerja sebagai wartawan di Palestina. “Saya selalu terkesan dengan kekuatan dan kenyamanan berada di tengah-tengah Muslimin,” katanya.
Kristiane Backer (43 tahun).
Dia adalah mantan VJ MTV .....